Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teks Negosiasi Warga Dengan Investor


Teks Negosiasi Warga Dengan Investor

Struktur teks negosiasi dalam negosiasi warga dengan investor

1. Struktur teks negosiasi dalam negosiasi warga dengan investor


Kelas : X
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kata kunci :teks negoisasi, teks 'Negosiasi Warga dengan Investor', struktur teks
Kategori :
Bab V : Membuat Kesepakatan Melalui Negoisasi

Pembahasan:
Negosiasi Warga dengan Investor

ORIENTASI
Sudah tiga tahun lebih warga dusun Sejahtera berjuang untuk menyelamatkan sumber mata air yang terletak di desanya. Perjuangan panjang tersebut bermula ketika sebuah perusahaan properti mulai membangun hotel di kawasan sumber mata air tersebut. Sumber air “Panguripan” menjadi tumpuan hidup tidak hanya bagi enam ribu warga desa Sejahtera tetapi juga bagi puluhan ribu warga desa sekitarnya. Sumber air panguripan menjadi penyedia air bersir untuk dikonsumsi sekaligus untuk memenuhi pengairan sawah bagi puluhan hektar sawah. Bila pembangunan hotel itu diteruskan, sumber air Panguripan akan mati.

Meskipun beberapa kali didemo warga, pihak pengembang tetap bersikukuh melanjutkan pembangunannya.

Akhirnya, Pak Lurah membentuk tim yang akan mewakili warga untuk menuntut pengembang hotel PT Mulya Jaya, menghentikan pembangunan hotel tersebut. Tim Penyelamat Panguripan diterima Direktur PT Mulya Jaya, Edy di ruangannya.

Edy : “Silakan duduk bapak dan Ibu. Selamat pagi. Boleh saya tahu bapak dan ibu ini berasal darimana?“
Kepala Desa : “Saya Arifin, Pak. Kepala Desa Sejahtera. Ini Bu Suci, sekretaris desa, dan satu lagi Pak Rahmat, salah satu tokoh masyarakat yang ditunjuk oleh mewakili warga desa kami”.
Edy : “Terima kasih atas kedatangan Bapak dan Ibu ke kantor saya. Dengan senang hati, sebagai direktur saya akan mendengarkan aspirasi warga demi kebaikan bersama”.

PENGAJUAN
Edy : “Begini Bapak dan Ibu. Dalam pertemuan dengan warga desa beberapa waktu lalu, bukankah sudah disepakati bahwa pihak investor akan tetap melanjutkan pembangunan hotel dan berjanji akan tetap menjaga kelestarian sumber air Panguripan. Jadi, ada masalah apa lagi?”

PENAWARAN
Warga I : “Bagaimana mungkin kelestarian sumber airnya dapat dijaga, Pak? Pembangunan hotel tepat di atas mata air tersebut pasti akan mematikan mata airnya. Awalnya, karena pembangunan hotel tersebut akan menuntut ditebangnya pepohonan di sana, maka daerah resapan air akan berkurang. Dan ini mengancam kelestarian mata air kami.”
Warga II : “Sekali lagi saya tegaskan, Pak. Kami tidak akan pernah menyetujui pembangunan hotel atau apa pun di atas sumber mata air, sumber penghidupan kami itu!”
Kepala Desa : “Sabar dulu, Pak Rahmat. (Sambil memegang pundak Pak rahmat). Benar Pak kami belum pernah menyetujui dan tidak akan pernah menyetujui kesepakatan itu, Pak. Bagi kami, sumber mata air Panguripan adalah gantungan kehidupan kami. Tak hanya untuk makan dan minum, sawah kami juga membutuhkan air.”
Warga II : “Kami selamanya akan terus menolak pembangunan hotel tersebut! Bahkan kami akan bertindak lebih keras bila tuntutan kami tidak segera dipenuhi!“

PENGAJUAN
Edy : “Bapak dan Ibu jangan khawatir. Sebenarnya, keWali Kota sudah mengeluarkan surat perintah penghentian pembangunan hotel.”

PENAWARAN
Warga I : “Kalau begitu tunggu apalagi?”

PENGAJUAN
Edy : “Masalahnya, saya masih mencari lahan pengganti. Bagaimana pun saya tidak mau kehilangan kesempatan bisnis di kota ini.”

PENAWARAN
Kepala desa : “Bila benar demikian, sebagai kepala desa saya akan membantu Bapak menemukan lahan baru yang tidak terlalu jauh dari sumber Panguripan.”

PERSETUJUAN
Edy : “Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan sangat berterima kasih. Hari ini juga saya akan memerintahkan anak buah saya menghentikan pembangunan hotelnya.”
Kepala desa : “Terima kasih atas kerja sama ini. “
Edy : “Saya juga berterima kasih karena Pak Lurah berhasil menghentikan demo warga.”
“Terima kasih, Pak.”

2. Apakah orientasi dalam teks negosiasi sama dengan perkenalan dari teks negosiasi warga dengan investor


iya sama, orientasi merupakan pengenalan tentang gambaran umum

3. Apakah orientasi dalam teks negosiasi sama dengan perkenalan dari teks negosiasi warga dengan investor


Jawaban:

ya, orientasi dalam teks negosiasi sama dengan perkenalan dalam teks negosiasi warga dengan investor.

maaf kalo Salah,jadikan jawaban terbaik.


4. struktur teks negosiasi tentang warga dengan investor


Teks negosiasi adalah teks yang berisi interaksi sosial antara satu orang dengan lainnya yang berfungsi untuk menetapkan keputusan diantara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan berbeda. Kedua belah pihak dalam negosiasi ini memiliki hak atas hasil akhir. Hasil akhir dalam negosiasi ini memerlukan persetujuan kedua belah pihak sehingga terjadi proses saling memberi dan menerima sesuatu untuk mencapai kesepakatan bersama.

5. ciri kebahasaan teks negosiasi warga dengan investor?


1 terdapat partisipan yaitu pihak yang mengajukan dan pihak yang menawar
2 terdapat perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak
3 ada kesepakatan sebagai hasil negosiasi.jika tidak tercapai kesepakatan maka tidak akan terjadi negosiasi
4 terdapat pengajuan dan penawaran yang tidak memaksa kedua pihak
#semoga membantu#

6. Apakah teks warga dengan investor termasuk ke dalam macam macam negosiasi?


Jawaban:

Pidato acara dalam melakukan investor


7. pasangan tuturan teks negosiasi antara warga dan investor



[tex] {1 }^{2} ? \times \frac{1}{2 \gamma } [/tex]

8. analisislah struktur teks negosiasi warga dengan investor


Kelas : X
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kata kunci :teks negoisasi, teks 'Negosiasi Warga dengan Investor', struktur teks
Kategori :
Bab V : Membuat Kesepakatan Melalui Negoisasi

Pembahasan:
Negosiasi Warga dengan Investor

ORIENTASI
Sudah tiga tahun lebih warga dusun Sejahtera berjuang untuk menyelamatkan sumber mata air yang terletak di desanya. Perjuangan panjang tersebut bermula ketika sebuah perusahaan properti mulai membangun hotel di kawasan sumber mata air tersebut. Sumber air “Panguripan” menjadi tumpuan hidup tidak hanya bagi enam ribu warga desa Sejahtera tetapi juga bagi puluhan ribu warga desa sekitarnya. Sumber air panguripan menjadi penyedia air bersir untuk dikonsumsi sekaligus untuk memenuhi pengairan sawah bagi puluhan hektar sawah. Bila pembangunan hotel itu diteruskan, sumber air Panguripan akan mati.

Meskipun beberapa kali didemo warga, pihak pengembang tetap bersikukuh melanjutkan pembangunannya.

Akhirnya, Pak Lurah membentuk tim yang akan mewakili warga untuk menuntut pengembang hotel PT Mulya Jaya, menghentikan pembangunan hotel tersebut. Tim Penyelamat Panguripan diterima Direktur PT Mulya Jaya, Edy di ruangannya.

Edy : “Silakan duduk bapak dan Ibu. Selamat pagi. Boleh saya tahu bapak dan ibu ini berasal darimana?“
Kepala Desa : “Saya Arifin, Pak. Kepala Desa Sejahtera. Ini Bu Suci, sekretaris desa, dan satu lagi Pak Rahmat, salah satu tokoh masyarakat yang ditunjuk oleh mewakili warga desa kami”.
Edy : “Terima kasih atas kedatangan Bapak dan Ibu ke kantor saya. Dengan senang hati, sebagai direktur saya akan mendengarkan aspirasi warga demi kebaikan bersama”.

PENGAJUAN
Edy : “Begini Bapak dan Ibu. Dalam pertemuan dengan warga desa beberapa waktu lalu, bukankah sudah disepakati bahwa pihak investor akan tetap melanjutkan pembangunan hotel dan berjanji akan tetap menjaga kelestarian sumber air Panguripan. Jadi, ada masalah apa lagi?”

PENAWARAN
Warga I : “Bagaimana mungkin kelestarian sumber airnya dapat dijaga, Pak? Pembangunan hotel tepat di atas mata air tersebut pasti akan mematikan mata airnya. Awalnya, karena pembangunan hotel tersebut akan menuntut ditebangnya pepohonan di sana, maka daerah resapan air akan berkurang. Dan ini mengancam kelestarian mata air kami.”
Warga II : “Sekali lagi saya tegaskan, Pak. Kami tidak akan pernah menyetujui pembangunan hotel atau apa pun di atas sumber mata air, sumber penghidupan kami itu!”
Kepala Desa : “Sabar dulu, Pak Rahmat. (Sambil memegang pundak Pak rahmat). Benar Pak kami belum pernah menyetujui dan tidak akan pernah menyetujui kesepakatan itu, Pak. Bagi kami, sumber mata air Panguripan adalah gantungan kehidupan kami. Tak hanya untuk makan dan minum, sawah kami juga membutuhkan air.”
Warga II : “Kami selamanya akan terus menolak pembangunan hotel tersebut! Bahkan kami akan bertindak lebih keras bila tuntutan kami tidak segera dipenuhi!“

PENGAJUAN
Edy : “Bapak dan Ibu jangan khawatir. Sebenarnya, keWali Kota sudah mengeluarkan surat perintah penghentian pembangunan hotel.”

PENAWARAN
Warga I : “Kalau begitu tunggu apalagi?”

PENGAJUAN
Edy : “Masalahnya, saya masih mencari lahan pengganti. Bagaimana pun saya tidak mau kehilangan kesempatan bisnis di kota ini.”

PENAWARAN
Kepala desa : “Bila benar demikian, sebagai kepala desa saya akan membantu Bapak menemukan lahan baru yang tidak terlalu jauh dari sumber Panguripan.”

PERSETUJUAN
Edy : “Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan sangat berterima kasih. Hari ini juga saya akan memerintahkan anak buah saya menghentikan pembangunan hotelnya.”
Kepala desa : “Terima kasih atas kerja sama ini. “
Edy : “Saya juga berterima kasih karena Pak Lurah berhasil menghentikan demo warga.”
“Terima kasih, Pak.”

9. pasangan tuturan dalam teks negosiasi antara warga dan investor


warga 1 ; kalau begitu tunggu apa lagi?
edy        ; masalahnya saya masih mencari lahan pengganti. bagaimanapun saya tidak mau kehilangan kesempatan bisnis di kota ini
pasangan tuturan bertanya>menjawab


maaf kalo salah


10. apakah orientasi dalam teks negosiasi sm dngn perkenalan dalam teks negosiasi warga dengan investor


ya, orientasi dalam teks negosiasi sama dengan perkenalan dalam teks negosiasi warga dengan investor.
maaf kalau salah.

11. pembedahan struktur teks negosiasi yang berjudul '' Negosiasi Warga dengan Investor''


Contoh teks negosiasi berikut ini terjadi dilingkungan keluarga. Berikut ini contohnya: 
Anak: "Ayah, setelah lulus nanti saya mau sekolah di SMA."
Ayah: "Kenapa di SMA nak? Padahal, ayah ingin kamu sekolah di SMK."
Anak: "Kok di SMK? Kenapa memangnya ayah ingin saya sekolah di sana?"
Ayah: "Begini nak, di SMK itu lulusannya bisa langsung terjun di dunia kerja."
Anak: "Ohhh, gitu yah, iya deh saya setuju."
Ayah: "Baguslah kalau kamu setuju."

12. Apa kaidah teks negosiasi warga dengan investor


struktur teks negosiasi a.orientasi
b. permintaan
c. pemenuhan
d. penawaran
e. persetujuan
f. pembelian
g. penutup
#semoga membantu#maaf kalau salah#

13. faktor penyebab keberhasilan negosiasi pada teks negosiasi warga dengan investor


karena memiliki kesepakatan bersamama

14. Struktur teks negosiasi warga dengan investor


Struktur teks negosiasi Warga dengan Investor, yaitu

ORIENTASI

         Sudah tiga tahun lebih warga dusun Sejahtera berjuang untuk menyelamatkan sumber mata air yang terletak di desanya. Perjuangan panjang tersebut bermula ketika sebuah perusahaan properti mulai membangun hotel di kawasan sumber mata air tersebut. Sumber air “Panguripan” menjadi tumpuan hidup tidak hanya bagi enam ribu warga desa Sejahtera tetapi juga bagi puluhan ribu warga desa sekitarnya. Sumber air panguripan menjadi penyedia air bersir untuk dikonsumsi sekaligus untuk memenuhi pengairan sawah bagi puluhan hektar sawah. Bila pembangunan hotel itu diteruskan, sumber air Panguripan akan mati.

         Meskipun beberapa kali didemo warga, pihak pengembang tetap bersikukuh melanjutkan pembangunannya.

         Akhirnya, Pak Lurah membentuk tim yang akan mewakili warga untuk menuntut pengembang hotel PT Mulya Jaya, menghentikan pembangunan hotel tersebut. Tim Penyelamat Panguripan diterima Direktur PT Mulya Jaya, Edy di ruangannya.

         Edy : “Silakan duduk bapak dan Ibu. Selamat pagi. Boleh saya tahu bapak dan ibu ini berasal darimana?“

         Kepala Desa : “Saya Arifin, Pak. Kepala Desa Sejahtera. Ini Bu Suci, sekretaris desa, dan satu lagi Pak Rahmat, salah satu tokoh masyarakat yang ditunjuk oleh mewakili warga desa kami”.

         Edy : “Terima kasih atas kedatangan Bapak dan Ibu ke kantor saya. Dengan senang hati, sebagai direktur saya akan mendengarkan aspirasi warga demi kebaikan bersama”.


PENGAJUAN

         Edy : “Begini Bapak dan Ibu. Dalam pertemuan dengan warga desa beberapa waktu lalu, bukankah sudah disepakati bahwa pihak investor akan tetap melanjutkan pembangunan hotel dan berjanji akan tetap menjaga kelestarian sumber air Panguripan. Jadi, ada masalah apa lagi?”


PENAWARAN

         Warga I : “Bagaimana mungkin kelestarian sumber airnya dapat dijaga, Pak? Pembangunan hotel tepat di atas mata air tersebut pasti akan mematikan mata airnya. Awalnya, karena pembangunan hotel tersebut akan menuntut ditebangnya pepohonan di sana, maka daerah resapan air akan berkurang. Dan ini mengancam kelestarian mata air kami.”

         Warga II : “Sekali lagi saya tegaskan, Pak. Kami tidak akan pernah menyetujui pembangunan hotel atau apa pun di atas sumber mata air, sumber penghidupan kami itu!”

         Kepala Desa : “Sabar dulu, Pak Rahmat. (Sambil memegang pundak Pak rahmat). Benar Pak kami belum pernah menyetujui dan tidak akan pernah menyetujui kesepakatan itu, Pak. Bagi kami, sumber mata air Panguripan adalah gantungan kehidupan kami. Tak hanya untuk makan dan minum, sawah kami juga membutuhkan air.”

         Warga II : “Kami selamanya akan terus menolak pembangunan hotel tersebut! Bahkan kami akan bertindak lebih keras bila tuntutan kami tidak segera dipenuhi!“


PENGAJUAN

         Edy : “Bapak dan Ibu jangan khawatir. Sebenarnya, keWali Kota sudah mengeluarkan surat perintah penghentian pembangunan hotel.”


PENAWARAN

         Warga I : “Kalau begitu tunggu apalagi?”


PENGAJUAN

         Edy : “Masalahnya, saya masih mencari lahan pengganti. Bagaimana pun saya tidak mau kehilangan kesempatan bisnis di kota ini.”


PENAWARAN

         Kepala desa : “Bila benar demikian, sebagai kepala desa saya akan membantu Bapak menemukan lahan baru yang tidak terlalu jauh dari sumber Panguripan.”


PERSETUJUAN

         Edy : “Kalau memang Pak Lurah bisa mengusahakannya, saya akan sangat berterima kasih. Hari ini juga saya akan memerintahkan anak buah saya menghentikan pembangunan hotelnya.”

         Kepala desa : “Terima kasih atas kerja sama ini. “

         Edy : “Saya juga berterima kasih karena Pak Lurah berhasil menghentikan demo warga.”

         “Terima kasih, Pak.”

---------------------------------

Detil Jawaban

Kelas : X

Pelajaran : Bahasa Indonesia

Bab: Membuat Kesepakatan Melalui Negoisasi (Bab 5)

Kode: 10.1.5

Kata kunci: struktur teks negoisasi warga dengan investor, struktur teks 'Negosiasi Warga dengan Investor'


15. struktur teks negosiasi warga dengan investor?


Orientasi,permintaan,pemenuhn,pnawarn,prstjuan,pmblian,pntu

Video Terkait


Posting Komentar untuk "Teks Negosiasi Warga Dengan Investor"