Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jawaban Teks Anekdot Politisi Blusukan Banjir


Jawaban Teks Anekdot Politisi Blusukan Banjir

jawaban teks anekdot politisi blusukan banjir

1. jawaban teks anekdot politisi blusukan banjir


>>POLITISI BLUSUKAN<<

Pada malam Jum’at Kliwon, sejumlah politisi melakukan blusukan ke kampong Munggah Teros yang merupakan salah satu lokasi banjir. Tak ketinggalan juga seorang politisi yang bernama Riris meninjau lokasi banjir. Saat meninjau lokasi banjir, kebetulan banyak wartawan yang sedang meliput.

Riris : “Mumpung banyak wartawan yang sedang meliput aku harus terlihat dermawan nih”. (berbicara dalam hati) Sambil merapikan baju, Riris menuju ke kampong Munggah Teros yang terkena banjir.

Saat itu ada salah satu wartawan yang mewawancarai Bu Riris.
Wartawan : “Bu Riris, apa motivasi Ibu bisa dating kemari. Padahal ini adalah lokasi banjir terparah di kota ini”.

Riris : “Sebagai manusia sosial,kita harus saling membantu satu sama lain".
Riris pun menghampiri salah seorang warga lalu memberikan sumbangan kepada warga tersebut.

Riris :”Ini bu ada sedikit rezeki dari saya, semoga bermanfaat”. Warga:”Terimakasih Bu, semoga amal Ibu bisa dibalas oleh Allah”.
Riris :”Iya sama-sama”.
Wartawan : Bagaimana perasaan anda setelah menerima bantuan dari Bu Riris?”.
Warga:”Tentu saja saya sangat bahagia ya, apalagi pemberian bantuan ini dilakukan Bu Riris dengan ikhlas kan Bu?”.
Riris :”Iya”.

Riris tidak puas hanya memberikan bantuan, iya juga mengajak wartawan meninjau lebih jauh agar lebih terkenal. Namun ia tak sadar bahwa ia berjalan di aliran yang cukup deras, sehingga ia terseret arus banjir tersebut”.

Riris: ”Tolong…tolong….”.
Wartawan dan warga : “Ayo Bu pegang tangan saya”.
Setelah tertolong, Bu Riris dibawa ke posko kesehatan dengan keadaan pingsan dan basah kuyup. Beberapa saat kemudian Bu Riris Siuman. Saat tersadar, Bu Riris didatangi wartawan.

Wartawan :”Bagaimana keadaan Ibu saat ini, setelah hanyut tadi?”.
Warga :”Sudah mbak, nantisaja wawancaranya, Bu Riris belum sembuh total dari pingsannya”.
Sementara warga menghalangi wartawan untuk mewawancarai Bu Riris, Bu Riris melihat sebuah tulisan yang tertempel di dinding posko kesehatan.

Tulisan itu berbunyi “YA ALLAH, HANYUTKANLAH MEREKA YANG TIDAK IKHLAS MEMBERI”. Bu Riris pingsan setelah membacanya.



2. jawaban teks anekdot politisi blusukan banjir


Anekdot dapat dipahami sebagai sebuah cerita singkat dan padat namun mengandung unsur kelucuan. Dari kelucuan tersebut sebuah anekdot menjadi menarik untuk disimak dan dinikmati. Sebuah anekdot bisa jadi menggambarkan peristiwa atau tokoh nyata (riil) dengan melibatkan orang-orang yang memang nyata, namun biasanya tentang orang yang terkenal seperti pejabat, politikus, atau publik figure dsb. Selain itu sebuah anekdot mengambil sebuah latar peristiwa (tempat) yang mudah dikenal. Dalam hal ini anekdot adalah sebuah kelakar yang bersifat provokatif. maka dalam "anekdot seorang politis blusukan banjir" dapat dipahami alasan anekdot itu dibuat, untuk mencibir perilaku peristiwa politikus yang mencari perhatian di daerah yang terkena musibah banjir.

3. identifikasi teks anekdot "politisi blusukan banjir"


1. Analisislah struktur teks anekdot tersebut!

a. Abstraksi:
Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya).

b. Orientasi:
Darman berusaha masuk ke tempat banjr dan menceburkan diri ke air.

c. Krisis:
Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya, dia hanyut.

d. Reaksi:
Untung regu penolong sangat sigap.

e. Koda:
Darman pingsan.

2. Analisislah isi teks dari segi:

a. Kelucuan:
Ketika Darman terbangun dari pingsannya di bangsal, dia melihat doa di dinding “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas.” Darman pingsan.

b. Sindiran/Kritikan:
Tulisan di dinding “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas.”

c. Pesan Moral:
Jika ingin membantu pada sesama, bantulah dengan ikhlas.

smoga membantu:))

4. Tahapan krisis teks anekdot politisi blusukan banjir


a. Abstraksi:
Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya).

b. Orientasi:
Darman berusaha masuk ke tempat banjr dan menceburkan diri ke air.

c. Krisis:
Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya, dia hanyut.

d. Reaksi:
Untung regu penolong sangat sigap.

e. Koda:
Darman pingsan.

2. Analisislah isi teks dari segi:

a. Kelucuan:
Ketika Darman terbangun dari pingsannya di bangsal, dia melihat doa di dinding “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas.” Darman pingsan.

b. Sindiran/Kritikan:
Tulisan di dinding “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas.”

c. Pesan Moral:
Jika ingin membantu pada sesama, bantulah dengan ikhlas.

5. analisiskan teks anekdot dan strukturnya tentang politisi blusukan banjir


menganalisis teks anekdot,eksposisi,laporan hasil observasi,prosedur kompleks dan negoisasi
struktur anekdot
1.tokohnya bersifat faktual
2,alur berupa rangkaian peristiwa real
3.latar dalam anekdot bersifat faktual
Abstraksi : Darman sedang blusukan ke dalam sebuah kampung yang sedang mengalami banjir bandang

Orientasi : Banyak wartawan meliput sehingga membuat Darman semakin seemangat

Krisis : Darman mencoba masuk ke dalam air namun terperosok dan terseret arus air

Reaksi : Regu penolong menyelamatkan darman dan darman dibawa ke posko kesehatan

Koda : darman pingsan melihat tulisan doa didinding

maaf klo ada yang salah >_<

6. Amanat teks anekdot politisi blusukan banjir


jangan memikirkan uang tpi pikirkanlah nyawa kita

7. cara membuat teks anekdot politisi blusukan banjir


Teks 1 :
a. Terkait dengan kegiatan sosial - politik,
b. Teks dalam bentuk monolog,
c. Terdapat kalimat seru,
d. Bersifat menyindir dan menghibur,
e. Terdapat konjungsi.

Teks 2 :
a. Terkait dengan persoalan ketertiban membuang sampah,
b. Teks tersebut menyisipkan beberapa dialog,
c. Tidak terdapat kalimat seru,
d. Bersifat menyindir dan menghibur,
e. Terdapat konjungsi.

Maaf klo jawabannya salah!

8. kaidah kebahasaan dalam teks anekdot "politisi blusukan banjir"




1. Menggunakan kata penghubung atau kongjungsi, contohnya : kemudian, lalu, setelah itu. Dll
2. Menggunakan kalimat perintah, contohnya : memminta tolong
3. Menggunakan kalimat seru.
maaf kalau salah 

9. Membuat dialog teks anekdot politisi blusukan banjir


Anekdot Politisi Blusukan
POLITISI BLUSUKAN Pada malam Jum’at Kliwon, sejumlah politisi melakukan blusukan ke kampong Munggah Teros yang merupakan salah satu lokasi banjir. Tak ketinggalan juga seorang politisi yang bernama Riris meninjau lokasi banjir. Saat meninjau lokasi banjir, kebetulan banyak wartawan yang sedang meliput.
Riris : “Mumpung banyak wartawan yang sedang meliput aku harus terlihat dermawan nih”. (berbicara dalam hati)
Sambil merapikan baju, Riris menuju ke kampong Munggah Teros yang terkena banjir. Saat itu ada salah satu wartawan yang mewawancarai Bu Riris.
Wartawan : “Bu Riris, apa motivasi Ibu bisa dating kemari. Padahal ini adalah lokasi banjir terparah di kota ini”.
Riris : “Sebagai manusia sosial,kita harus saling membantu satu sama lain." ( Riris pun menghampiri salah seorang warga lalu memberikan sumbangan kepada warga tersebut.)

Riris :”Ini bu ada sedikit rezeki dari saya, semoga bermanfaat”.
Warga :”Terimakasih Bu, semoga amal Ibu bisa dibalas oleh Allah”.
Riris :”Iya sama-sama”.
Wartawan : Bagaimana perasaan anda setelah menerima bantuan dari Bu Riris?”.
Warga :”Tentu saja saya sangat bahagia ya, apalagi pemberian bantuan ini dilakukan Bu Riris dengan ikhlas kan Bu?”.
Riris :”Iya”.
Riris tidak puas hanya memberikan bantuan, iya juga mengajak wartawan meninjau lebih jauh agar lebih terkenal. Namun ia tak sadar bahwa ia berjalan di aliran yang cukup deras, sehingga ia terseret arus banjir tersebut.
Riris :”Tolong…tolong….”.
Wartawan dan warga : “Ayo Bu pegang tangan saya”.

...Akhirnya Ibu Ririspun tertolong...
Setelah tertolong, Bu Riris dibawa ke posko kesehatan dengan keadaan pingsan dan basah kuyup. Beberapa saat kemudian Bu Riris Siuman. Saat tersadar, Bu Riris didatangi wartawan.
Wartawan :”Bagaimana keadaan Ibu saat ini, setelah hanyut tadi?”.
Warga :”Sudah mbak, nanti saja wawancaranya, Bu Riris belum sembuh total dari pingsannya”. 
Sementara warga menghalangi wartawan untuk mewawancarai Bu Riris, Bu Riris melihat sebuah tulisan yang tertempel di dinding posko kesehatan. Tulisan itu berbunyi “YA ALLAH, HANYUTKANLAH MEREKA YANG TIDAK IKHLAS MEMBERI”. Bu Riris pingsan setelah membacanya.

Semoga Membantu

10. buat teks anekdot tentang politisi blusukan banjir dalam bentuk dialog


politisi melakukan blusukan ke kampong Munggah Teros yang merupakan salah satu lokasi banjir. Tak ketinggalan juga seorang politisi yang bernama Riris meninjau lokasi banjir. Saat meninjau lokasi banjir, kebetulan banyak wartawan yang sedang meliput. Riris: “Mumpung banyak wartawan yang sedang meliput aku harus terlihat dermawan nih”. (berbicara dalam hati) Sambil merapikan baju, Riris menuju ke kampong Munggah Teros yang terkena banjir. Saat itu ada salah satu wartawan yang mewawancarai Bu Riris. Wartawan : “Bu Riris, apa motivasi Ibu bisa dating kemari. Padahal ini adalah lokasi banjir terparah di kota ini”. Riris : “Sebagai manusia sosial,kita harus saling membantu satu sama lain:. Riris pun menghampiri salah seorang warga lalu memberikan sumbangan kepada warga tersebut. Riris :”Ini bu ada sedikit rezeki dari saya, semoga bermanfaat”. Warga :”Terimakasih Bu, semoga amal Ibu bisa dibalas oleh Allah”. Riris :”Iya sama-sama”. Wartawan : Bagaimana perasaan anda setelah menerima bantuan dari Bu Riris?”. Warga :”Tentu saja saya sangat bahagia ya, apalagi pemberian bantuan ini dilakukan Bu Riris dengan ikhlas kan Bu?”. Riris :”Iya”. Riris tidak puas hanya memberikan bantuan, iya juga mengajak wartawan meninjau lebih jauh agar lebih terkenal. Namun ia tak sadar bahwa ia berjalan di aliran yang cukup deras, sehingga ia terseret arus banjir tersebut”. Riris :”Tolong…tolong….”. Wartawan dan warga : “Ayo Bu pegang tangan saya”. Setelah tertolong, Bu Riris dibawa ke posko kesehatan dengan keadaan pingsan dan basah kuyup. Beberapa saat kemudian Bu Riris Siuman. Saat tersadar, Bu Riris didatangi wartawan. Wartawan:”Bagaimana keadaan Ibu saat ini, setelah hanyut tadi?”. Warga :”Sudah mbak, nanti saja wawancaranya, Bu Riris belum sembuh total dari pingsannya”. Sementara warga menghalangi wartawan untuk mewawancarai Bu Riris, Bu Riris melihat sebuah tulisan yang tertempel di dinding posko kesehatan. Tulisan itu berbunyi “YA ALLAH, HANYUTKANLAH MEREKA YANG TIDAK IKHLAS MEMBERI”. Bu Riris pingsan setelah membacanya.

11. nilai sosial dari teks anekdot politisi blusukan banjir?


nilai sosialnya adalah lebih menghargai pendapat orange lain

12. konjungsi dari teks anekdot politisi blusukan banjir


1. setelah (Setelah beberapa detik kemudian datang warga dan regu penolong untuk menolong Darman. )
2. setelah (Setelah sampai di tepi sungai Darman pingsan karena kelelahan melawan arus sungai.)
3. setelah(Darman pingsan setelah melihat ada tulisan Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas yang menempel di dinding. )







POLITISI BLUSUKAN Pada malam Jum’at Kliwon, sejumlah politisi melakukan blusukan ke kampong Munggah Teros yang merupakan salah satu lokasi banjir. Tak ketinggalan juga seorang politisi yang bernama Riris meninjau lokasi banjir. Saat meninjau lokasi banjir, kebetulan banyak wartawan yang sedang meliput. Riris : “Mumpung banyak wartawan yang sedang meliput aku harus terlihat dermawan nih”. (berbicara dalam hati) Sambil merapikan baju, Riris menuju ke kampong Munggah Teros yang terkena banjir. Saat itu ada salah satu wartawan yang mewawancarai Bu Riris. Wartawan : “Bu Riris, apa motivasi Ibu bisa dating kemari. Padahal ini adalah lokasi banjir terparah di kota ini”. Riris : “Sebagai manusia sosial,kita harus saling membantu satu sama lain:. Riris pun menghampiri salah seorang warga lalu memberikan sumbangan kepada warga tersebut. Riris :”Ini bu ada sedikit rezeki dari saya, semoga bermanfaat”. Warga :”Terimakasih Bu, semoga amal Ibu bisa dibalas oleh Allah”. Riris :”Iya sama-sama”. Wartawan : Bagaimana perasaan anda setelah menerima bantuan dari Bu Riris?”. Warga :”Tentu saja saya sangat bahagia ya, apalagi pemberian bantuan ini dilakukan Bu Riris dengan ikhlas kan Bu?”. Riris :”Iya”. Riris tidak puas hanya memberikan bantuan, iya juga mengajak wartawan meninjau lebih jauh agar lebih terkenal. Namun ia tak sadar bahwa ia berjalan di aliran yang cukup deras, sehingga ia terseret arus banjir tersebut”. Riris :”Tolong…tolong….”. Wartawan dan warga : “Ayo Bu pegang tangan saya”. Setelah tertolong, Bu Riris dibawa ke posko kesehatan dengan keadaan pingsan dan basah kuyup. Beberapa saat kemudian Bu Riris Siuman. Saat tersadar, Bu Riris didatangi wartawan. Wartawan :”Bagaimana keadaan Ibu saat ini, setelah hanyut tadi?”. Warga :”Sudah mbak, nanti saja wawancaranya, Bu Riris belum sembuh total dari pingsannya”. Sementara warga menghalangi wartawan untuk mewawancarai Bu Riris, Bu Riris melihat sebuah tulisan yang tertempel di dinding posko kesehatan. Tulisan itu berbunyi “YA ALLAH, HANYUTKANLAH MEREKA YANG TIDAK IKHLAS MEMBERI”. Bu Riris pingsan setelah membacanya.

14. dialog teks anekdot politisi blusukan banjir


krisis => bagian dimana terjadi hal/masalah yg unik atau tidak biasa yang terjadi pada penulis atau orang yg di ceritakan. 

pada teks: 
dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. Daming berusaha sekuat tenaga melawan arus, tapi tak berdaya, dia hanyut. 
atau
Lebih kaget lagi ketika dia melihat doa tertulis di dinding:  hanyutkanlah mereka yang tak ihlas”. Daming pingsan!

15. membuat teks anekdot politisi blusukan banjir


banjir adalah bencana alam
kita harus membuang sampah pada tempatnya.Kita harus menjaga kebersiha.politisi yang hanya mencari muka untuk datang ke lokasi banjit lalu hanyut dan ditolong timsar setelah bangun dari pingsan ia melihat teman teman politisinya juga ditempat itu sedang pingsan dan disitu terdapat tulisan yaa allah hanyut kan laah mereka yg tak ikhlas.gubrakk

Video Terkait


Posting Komentar untuk "Jawaban Teks Anekdot Politisi Blusukan Banjir"