Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Monolog Covid 19


Monolog Covid 19

buatlag monolog tentang virus covid-19

1. buatlag monolog tentang virus covid-19


Jawaban:

liat aja di branly voice

Penjelasan:

cara branly voice

pada di kolom jelajahi ada gambar keyboard kamera sama voice .

habis itu tekan


2. buatlah drama monolog tentang covid 19​


Jawaban:

dengan memberikan masker gratis.....

maaf kalo salah

ayo cegah covid 19

Penjelasan:

dengan cara memberikan masker

atau hand sanitizer..

maaff y klu salah semoga bermanfaat


3. drama monolog tentang harapan mengenai covid 19​


Jawaban:

Wabah Virus Corona Covid-19 yang telah menyebar secara cepat di berbagai negara termasuk di Indonesia, membuat pemerintah mengumumkan status negara dalam keadaan darurat nasional dan memberlakukan kebijakan Physical Distancing.

Selain itu, pemerintah juga mengambil kebijakan untuk meliburkan anak sekolah dan kampus untuk belajar jarak jauh (e-learning) serta menganjurkan para pekerja untuk Work From Home (WFH) selama dua pekan ke depan atau bahkan bisa lebih lama dari jadwal itu.

Melihat situasi dan kondisi yang terus berkembang dan juga mempertimbangkan berbagai kemungkinan terkait penyebaran Virus Corona Covid-19 tersebut, Titimangsa Foundation yang sebelumnya akan menggelar pementasan monolog Happy Salma dalam Teater Musikal ‘Inggit Garnasih’ memutuskan untuk memundurkan jadwal pementasan tersebut.

Pementasan ke-34 yang rencananya akan digelar 18 April 2020, diundur menjadi 22 Agustus 2020 dan bertempat yang sama yaitu Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta.

"Kami harus melakukan upaya preventif terhadap penularan Covid-19 yang terjadi di Indonesia, dengan memutuskan untuk menunda atau memundurkan pementasan kisah tentang Inggit Garnasih ini, setelah mengetahui semakin banyaknya masyarakat yang terjangkit. Ini merupakan langkah antisipasi kami untuk melindungi para pecinta seni sastra yang senantiasa menyaksikan pementasan-pementasan seni teater yang kami gelar," terang Happy Salma, Founder Titimangsa Foundation dari siaran pers yang diterima Suara.com, Rabu (25/3/2020)

Ia juga menginformasikan bagi yang sudah membeli tiket pementasan teater musikal ‘Inggit Garnasih’, pihak Titimangsa Foundation akan memberikan kemudahan dan pilihan yaitu tiket yang sudah dibeli dapat disimpan dan dipergunakan untuk menonton pada 22 Agustus 2020.

Sementara bagi mereka yang ingin melakukan refund, uang dapat kembali dengan catatan nomor kursi akan dilepas dan jika ingin membeli kembali saat ticket box dibuka maka penonton harus mengulang proses pembelian dari awal.

Untuk proses refund akan dibantu oleh tim Titimangsa Foundation dengan menghubungi nomor kontak di 0877-79101218 atau 0813-88221048.

Pementasan Monolog Happy Salma dalam Teater Musikal ‘Inggit Garnasih’ yang diprakarsai oleh Titimangsa Foundation serta didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation merupakan pertunjukan dalam bentuk teater musikal.

Pementasan ini merupakan produksi ke-34 dari Titimangsa Foundation. Pementasan teater musikal bertajuk ‘Inggit Garnasih’ ini mengangkat kisah hidup seorang istri kedua dari Bapak Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno yang selama 20 tahun pernikahan, telah setia mengantar Soekarno menjadi pemimpin negeri.


4. Please bantu aku buat Contoh teks monolog covid-19


Jawaban:

mengirimkan bantuan sembako masker baju apd baju hasmat atau membantu dengan bantuan mengirimkan uang


5. buatlah monolog tentang mencegah virus covid -19​


Jawaban:

Selalu memakai masker, sering mencuci tangan, tidak berkerumun, dan memakan makanan sehat

Penjelasan:

Maaf kalau salah baru maen ea

Jawaban:

Ingat pesan ibu

Pakai masker mu

Cuci tangan pakai sabun

Jangan sampai tertular

Ingat pesan ibu

Jaga jarakmu

Hindari kerumunan

Jaga keluargamu

Penjelasan:

Ini udh to

Semoga membantu


6. buatlah teks drama monolog tentang covid 19? TOLONG BANTU YA


Jawaban:

pemerannya Dari Kpop ya :v

Drama monolog tema: Covid 19

pada pagi hari Jungkook dan Taehyung sedang berjalan jalan ditaman. Taehyung Selalu bersin dan batuk di Setiap jalan Jungkook bertanya : Hey Taehyung... kau sehat kan?? jika kau sakit lebih baik kau Pulang saja... taehyung menjawab: Tidak aku baik² saja... Jungkook membujuk Taehyung agar periksa kerumah sakit namun, Taehyung menolak karna dia merasa sehat² saja. setelah pulang, Jungkook merasa tidak enak badan dan Seperti merasa gangguan pernafasan. Setelah di periksa ternyata ia tertular penyakit Virua yang bernama *VirusCoronaatauCovid19* dan saat Jungkook di Isolasi, Jungkook mendapat kabar bahwa Taehyung meninggal karna Virus yang sama {Nauzubillah jangan sekarang:'} Dan setelah beberapa hari jungkook di isolasi akhirnya Jungkook sembuh dari virus mematikan itu.

*kalo gk suka namanya ganti aja*

#Semoga bermanfaat

#maaf kalo salah

#Jadiin jawaban terbaik


7. Buatlah contoh drama monolog tentang covid 19


Jawaban:

Beberapa hari lalu, di tengah pandemi Covid-19, saya mendapatkan tugas penting. Melakukan penelitian dan pengumpulan data yang sifatnya harus segera didapatkan. Saya harus melakukan perjalanan setidaknya ke tiga kota yang berbeda. Wah, ngeri-ngeri sedap ini.

Tapi tak apa. Saya hanya perlu menjaga diri dengan menyiapkan alat pelindung diri (APD) dan menghindari bersentuhan dengan orang lain. Hand sanitizer selalu ada di kantong. Setiap mau naik dan setelah turun dari bus dan juga setiap akan makan atau minum saya selalu cuci tangan instan dengan hand sanitizer.

Selain itu berusaha untuk tidak menyentuh wajah. Jika harus menyentuh maka saya akan menggunakan tisu. Dan tak lupa memakai masker agar bila bersin atau batuk tidak mengganggu orang terdekat.

Merepotkan memang. Tapi harus berangkat karena tuntutan pekerjaan dan panggilan hati. Saya juga penasaran bagaimana kondisi orang-orang yang terpaksa harus melakukan perjalanan seperti saya di tengah wabah yang tengah merebak.

Di awal perjalanan dari kampung menuju kota terdekat belum begitu terasa perubahannya. Mungkin karena para penumpang rata-rata adalah penumpang jarak dekat antarkecamatan dan antardesa. Hanya satu dua yang menuju kota.

Tapi ketika memasuki terminal di kota perbedaan itu mulai jelas terlihat. Setiap penumpang yang turun dari bus harus di-scan dulu suhu tubuhnya oleh petugas dari PMI dan Dinas Perhubungan. Lalu ditanya apakah ada keluhan kesehatan?. Setelah itu juga harus cuci tangan dengan sabun sebelum menuju terminal keberangkatan.

Masih belum cukup, sebelum naik bus antarkota juga ada petugas yang meminta agar cuci tangan dulu. Dan di dalam bus pun disediakan hand sanitizer di dekat pintu bus. Memang saya lihat masih banyak yang belum menyediakannya karena sifatnya hanya himbauan. Tapi bus yang saya tumpangi menyediakan hand sanitizer di dekat pintu.

Meskipun kebanyakan penumpang tidak menggunakan fasilitas itu, tapi upaya dari pengusaha otobus itu patut diapresiasi.

Dari obrolan dengan salah satu awak bus saya dapat informasi bahwa telah terjadi penurunan penumpang sampai hampir separuhnya. Hal ini membuat perusahaan mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi armada yang beroperasi dan penurunan besaran setoran. Selain itu untuk para awak busnya diberlakukan sistem bergilir sebagai konsekuensi pengurangan armada.

“Aduh Mas, pokoknya harus pintar-pintar berhemat. Ini lebih parah dari krisis 1998 kayaknya,” kata bapak paruh baya yang jadi kenek bus yang saya tumpangi.

“Untuk bus jarak jauh antar kota antarprovinsi malah lebih parah lagi Mas, penurunannya sampai 75%, banyak bus yang dikandangkan,” tambahnya.

Ketika mau check in di hotel langganan saya ketika singgah di kota itu, ada juga prosedur layanan yang berubah, yaitu self check in. Mengisi formulir check in sendiri lalu diletakkan di meja bersama kartu identitas baru diambil oleh petugas hotel. Semua petugas juga memakai masker. Physical distancing terasa banget di hotel itu.

Sebelum mengisi formulir check in juga diharuskan untuk cuci tangan dengan hand sanitizer yang disediakan. Seorang satpam terus mengawasi dari jarak 1,5 meter memastikan semua mengikuti prosedur. Di berbagai sudut ruangan dan lorong juga banyak ditempel imbauan terkait pencegahan penyebaran Covid-19.

Menurut petugas hotel, tingkat hunian hotel juga menurun drastis sejak merebaknya pandemi Corona. Malam itu katanya hanya ada 10 tamu termasuk saya. Padahal biasanya rata-rata perhari tingkat hunian di atas 75%


8. Contoh teks drama monolog tentang sekolah di keadaan pandemi covid-19


Jawaban:DUA PEREMPUAN SEDANG BERADA DALAM SATU KAMAR INDEKOS. IRA SEDANG BERSIAP UNTUK PERGI BELANJA KEBUTUHAN BULANAN, SEDANGKAN WIDYA MASIH MENGERJAKAN TUGAS KULIAH DARING. Ira: “Aku mau belanja sayur, kamu kuliah sampai jam berapa?” Widya: “Hari ini ada tiga mata kuliah, paling baru selesai sore. Kamu gak ada kelas daring?” Ira: “Gak ada, tugas doang. Nanti habis ini aku kerjain. Kamu mau nitip-nitip gak?” Widya: “Nitip masker dong. Yang warna putih. Beli satu pak ya. Bentar, ini uangnya. Kembaliannya buat beli cimol aja nanti kita makan berdua.” IRA MEMBAWA TAS, MEMAKAI JAKET DAN MASKER, LALU KELUAR DARI PANGGUNG. SEMENTARA WIDYA TETAP DI PANGGUNG. LAMPU MATI. LAMPU MENYALA, IRA DATANG. Ira: “Assalammu'alaikum!” Widya: “Walaikumsalam! Kok cepet?” Ira: “Ya iya, kan cuma beli sayur di warung gang sebelah.” Widya: “Lah ke situ doang sampai pakai baju ribet. Pakai jaket, pakai masker.” Ira: “Widyaaa… ini kan lagi pandemi. Kita harus jaga-jaga dong. Meski cuma keluar rumah deket-deket aja, kita tetep kudu waspada.” Widya: “Iya… iyaaa… Mana sini cimolnya aku pengen ngemil.” Ira: “Sepanjang jalan gak nemu tukang cimol. Pedagang-pedagang kaki lima lainnya juga gak ada. Yang buka cuma toko kelontong, tukang sayur, sama supermarket.” Widya: “Yaaah… aku pengen banget cimol. Ke mana sih tukang cimolnya. Gak pengen duit apa?” Ira: “Mungkin dia lagi kesusahan. Sejak Covid-19 kan orang-orang diminta karantina di rumah. Sementara dia kehilangan pelanggan, mencari nafkah tambahan susah.” Widya: “Duh iya ya. Kasihan Pak Cimol. Semoga dia dan keluarganya baik-baik aja. Kita juga karena Covid-19 jadi terpaksa di kosan terus. Gak bisa pulang kampung karena rawan jadi penyebar virus. Siapa sih yang gak susah karena virus? Gak ada!” Ira: “Lah kok jadi ngegas gitu? Haduuuh. Ini maskermu!” IRA MELEMPARKAN SEKOTAK MASKER PADA WIDYA. WIDYA MEMBOLAK-BALIK KOTAK ITU. KEMUDIAN MEMBUKA ISINYA. Widya: “Ira!!! Ini kan masker bengkoang buat perawatan wajah. Yang aku maksud itu masker yang buat cegah virus. Yang buat nutupin hidung dan mulut! Yang biasa dipakai dokter-dokter gitu. Masa nanti aku keluar rumah pakai ini?” Ira: “Yah gimana dong?” Widya: “Balikin ke toko bisa gak ya?” Ira: “Udah kamu buka begitu, ya gak bisa. Lagian kita kan udah punya banyak masker, Wid.” Widya: “Itu kan masker kain. Bosen aku sama masker modelnya gitu-gitu aja. Pengen coba yang sekali pakai. Kalau yang biasa dipakai dokter pasti lebih nyaman daripada masker yang habis pakai-cuci-pakai-cuci.” Ira: “Masker medis itu ya buat tenaga medis, atau orang yang sakit. Kita yang di rumah, cukup pakai masker kain. Selain hemat, kita juga bisa membantu tenaga medis dengan tidak menghabiskan ketersediaan masker. Bayangin kalau tenaga medis kekurangan masker, terus ternyata habis dibeli sama orang-orang, pas mau nangani pasien, malah mati duluan kena korona. Ngeri gak tuh?” Widya: “Iya juga sih. Tapi masa pemerintah gak ngasih bantuan masker sih ke tenaga medis?” Ira: “Ya kali nunggu pemerintah keburu mati duluan satu Indonesia.” Widya: “Hus! Gak boleh gitu.” Ira: “Daripada capek debat, mending kita maskeran bareng aja. Lumayan bisa perawatan selama karantina. Nanti kelar pandemi, kita glowing gitu.” Widya: “Dasar! Bisa ae lu. Pasti ini sengaja belinya salah.” IRA MENJULURKAN LIDAHNYA. MEREKA TERTAWA BERSAMA. LAMPU PANGGUNG MATI.

Penjelasan:maaf jika salah :)

jawaban:

Beli Masker

DUA PEREMPUAN SEDANG BERADA DALAM SATU KAMAR INDEKOS. IRA SEDANG BERSIAP UNTUK PERGI BELANJA KEBUTUHAN BULANAN, SEDANGKAN WIDYA MASIH MENGERJAKAN TUGAS KULIAH DARING.

Ira: “Aku mau belanja sayur, kamu kuliah sampai jam berapa?”

Widya: “Hari ini ada tiga mata kuliah, paling baru selesai sore. Kamu gak ada kelas daring?”

Ira: “Gak ada, tugas doang. Nanti habis ini aku kerjain. Kamu mau nitip-nitip gak?”

Widya: “Nitip masker dong. Yang warna putih. Beli satu pak ya. Bentar, ini uangnya. Kembaliannya buat beli cimol aja nanti kita makan berdua.”

IRA MEMBAWA TAS, MEMAKAI JAKET DAN MASKER, LALU KELUAR DARI PANGGUNG. SEMENTARA WIDYA TETAP DI PANGGUNG. LAMPU MATI.

LAMPU MENYALA, IRA DATANG.

Ira: “Assalammu'alaikum!”

Widya: “Walaikumsalam! Kok cepet?”

Ira: “Ya iya, kan cuma beli sayur di warung gang sebelah.”

Widya: “Lah ke situ doang sampai pakai baju ribet. Pakai jaket, pakai masker.”

Ira: “Widyaaa… ini kan lagi pandemi. Kita harus jaga-jaga dong. Meski cuma keluar rumah deket-deket aja, kita tetep kudu waspada.”

Widya: “Iya… iyaaa… Mana sini cimolnya aku pengen ngemil.”

Ira: “Sepanjang jalan gak nemu tukang cimol. Pedagang-pedagang kaki lima lainnya juga gak ada. Yang buka cuma toko kelontong, tukang sayur, sama supermarket.”

Widya: “Yaaah… aku pengen banget cimol. Ke mana sih tukang cimolnya. Gak pengen duit apa?”

Ira: “Mungkin dia lagi kesusahan. Sejak Covid-19 kan orang-orang diminta karantina di rumah. Sementara dia kehilangan pelanggan, mencari nafkah tambahan susah.”

Widya: “Duh iya ya. Kasihan Pak Cimol. Semoga dia dan keluarganya baik-baik aja. Kita juga karena Covid-19 jadi terpaksa di kosan terus. Gak bisa pulang kampung karena rawan jadi penyebar virus. Siapa sih yang gak susah karena virus? Gak ada!”

Ira: “Lah kok jadi ngegas gitu? Haduuuh. Ini maskermu!”

IRA MELEMPARKAN SEKOTAK MASKER PADA WIDYA. WIDYA MEMBOLAK-BALIK KOTAK ITU. KEMUDIAN MEMBUKA ISINYA.

Widya: “Ira!!! Ini kan masker bengkoang buat perawatan wajah. Yang aku maksud itu masker yang buat cegah virus. Yang buat nutupin hidung dan mulut! Yang biasa dipakai dokter-dokter gitu. Masa nanti aku keluar rumah pakai ini?”

Ira: “Yah gimana dong?”

Widya: “Balikin ke toko bisa gak ya?”

Ira: “Udah kamu buka begitu, ya gak bisa. Lagian kita kan udah punya banyak masker, Wid.”

Widya: “Itu kan masker kain. Bosen aku sama masker modelnya gitu-gitu aja. Pengen coba yang sekali pakai. Kalau yang biasa dipakai dokter pasti lebih nyaman daripada masker yang habis pakai-cuci-pakai-cuci.”

Ira: “Masker medis itu ya buat tenaga medis, atau orang yang sakit. Kita yang di rumah, cukup pakai masker kain. Selain hemat, kita juga bisa membantu tenaga medis dengan tidak menghabiskan ketersediaan masker. Bayangin kalau tenaga medis kekurangan masker, terus ternyata habis dibeli sama orang-orang, pas mau nangani pasien, malah mati duluan kena korona. Ngeri gak tuh?”

Widya: “Iya juga sih. Tapi masa pemerintah gak ngasih bantuan masker sih ke tenaga medis?”

Ira: “Ya kali nunggu pemerintah keburu mati duluan satu Indonesia.”

Widya: “Hus! Gak boleh gitu.”

Ira: “Daripada capek debat, mending kita maskeran bareng aja. Lumayan bisa perawatan selama karantina. Nanti kelar pandemi, kita glowing gitu.”

Widya: “Dasar! Bisa ae lu. Pasti ini sengaja belinya salah.”

IRA MENJULURKAN LIDAHNYA. MEREKA TERTAWA BERSAMA. LAMPU PANGGUNG MATI.


9. buatlah contoh monolog singkat tentang covid 19 ​


Jawaban:

DUA PEREMPUAN SEDANG BERADA DALAM SATU KAMAR INDEKOS. IRA SEDANG BERSIAP UNTUK PERGI BELANJA KEBUTUHAN BULANAN, SEDANGKAN WIDYA MASIH MENGERJAKAN TUGAS KULIAH DARING.

Ira: “Aku mau belanja sayur, kamu kuliah sampai jam berapa?”

Widya: “Hari ini ada tiga mata kuliah, paling baru selesai sore. Kamu gak ada kelas daring?”

Ira: “Gak ada, tugas doang. Nanti habis ini aku kerjain. Kamu mau nitip-nitip gak?”

Widya: “Nitip masker dong. Yang warna putih. Beli satu pak ya. Bentar, ini uangnya. Kembaliannya buat beli cimol aja nanti kita makan berdua.”

IRA MEMBAWA TAS, MEMAKAI JAKET DAN MASKER, LALU KELUAR DARI PANGGUNG. SEMENTARA WIDYA TETAP DI PANGGUNG. LAMPU MATI.

LAMPU MENYALA, IRA DATANG.

Judul:Janganmatigayasaatpandemi.

Dalam kamar tidur yang kecil itu, seorang gadis sekolahan sedang nyemil dan berbicara sendiri. Ya, itu aku, yang sedang bosan selama liburan Covid-19. Aku merasa liburan ini sangatlah lama dan sangatlah membosankan. Aku jadi tidak bisa bertemu dengan temanku, apalagi nonton Drakor bersama.

"Ya Tuhan, kapan selesai ini liburan. Libur Covid, kaya libur Perang Dunia ke-3. Kapan bisa kumpul sama teman-teman, nonton Drakor bareng, dance bareng, nyanyi bareng", kata ku.

Karena terlalu bosan dikamar, aku pun mencoba mengecek Handphone ku, siapa tahu ada yang memberi pesan kepadaku. Eh, ternyata tidak ada yang memberi pesan. Ya sudahlah, aku lebih baik nonton Youtube saja. Ku search dalam pencarian "cara biar liburan Covid-19". Dan akhirnya aku menemukan video tentang kegiatan yang bisa dilakukan dirumah selama liburan Covid-19. Kegiatan itu misalnya Virtual Traveling lewat HP-ku. Dan pada akhirnya aku pun tidak merasa bosan lagi.

Penjelasan:

Moga membantu


10. contoh teks drama monolog tentang corona/covid 19?


Jawaban

Perannya Ayah dan Radho

Hanya dimainkan oleh Radho

Radho ="Ayah.. Ayah tidak takut dengan covid 19?"

Ayah ="Ayah tidak takut, selama kita berada didalam rumah"

Radho ="Apakah kita harus menjaga kebersihan yah?? Agar Virus Corona terhindar"

Ayah ="Iya, Kamu juya menjaga kebersihan tubuh"

Radho ="Oke yah, aku janji akan menjaga kebersihan"

Selesai


11. Buat teks monolog tentang covid 19 Tolong bantu ya


Akhir-akhir ini, aku lebih sering mendengar berita mengenai sebuah virus mematikan yang telah menyebar di seluruh dunia bahkan di negaraku sendiri juga. aku sangat syok mendengar bahwa telah banyak korban jiwa berjatuhan akibat virus corona.

Kini aku pun harus was-was dengan lingkungan sekitar, secara tidak langsung aku ketakutan jika virus corona itu juga akan menjangkitiku. aku setiap hari memakai masker dan selalu mencuci tangan dengan sabun setiap kali usai memegang benda yang mungkin saja telah disentuh banyak orang.

Dengan adanya virus corona merebak membuat berbagai aktivitas warga dunia terganggu termasuklah dengan aktivitasku sendiri semisalnya sekolah yang saat ini ditutup dan mengharuskan untuk belajar melalui sekolah online, dan juga aku tidak bisa berjumpa dengan teman-temanku karena adanya anjuran untuk menetap di rumah saja dan protokol pembatasan sosial berskala besar.

Sungguh sedih melihat apa yang terjadi saat ini, entah sampai kapan virus korona ini akan segera berhenti, orang banyak dipecat, ekonomi mulai rapuh, bahkan sebagian manusia masih saja tidak menaati protokol kesehatan.

Begitu membingungkan bukan jika dihadapi hal-hal seperti itu? aku bahkan pernah berpikir andaikan aku bisa menciptakan obat untuk menyembuhkan banyak orang di luar sana dan sebagai penangkal virus korona agar segera dunia ini pulih kembali

Jawaban:

Beli Masker

DUA PEREMPUAN SEDANG BERADA DALAM SATU KAMAR INDEKOS. IRA SEDANG BERSIAP UNTUK PERGI BELANJA KEBUTUHAN BULANAN, SEDANGKAN WIDYA MASIH MENGERJAKAN TUGAS KULIAH DARING.

Ira: “Aku mau belanja sayur, kamu kuliah sampai jam berapa?”

Widya: “Hari ini ada tiga mata kuliah, paling baru selesai sore. Kamu gak ada kelas daring?”

Ira: “Gak ada, tugas doang. Nanti habis ini aku kerjain. Kamu mau nitip-nitip gak?”

Widya: “Nitip masker dong. Yang warna putih. Beli satu pak ya. Bentar, ini uangnya. Kembaliannya buat beli cimol aja nanti kita makan berdua.”

IRA MEMBAWA TAS, MEMAKAI JAKET DAN MASKER, LALU KELUAR DARI PANGGUNG. SEMENTARA WIDYA TETAP DI PANGGUNG. LAMPU MATI.

LAMPU MENYALA, IRA DATANG.


12. drama monolog tentang harapan mengenai wabah covid 19​


Penjelasan:

maaf klw salah...kakak ngak tau..


13. tolong bantu aku buatkan aku teater/drama tentang monolog tenang covid 19​


Jawaban:

kita harus tetap #dirumahaja

Penjelasan:

pada suatu hari para warga didesa Sukamakmur mengalami kepanikan karna beredarnya covid-19

Tina:para warga ada apa ini mengapa pada panik

warga:kami panik sebab beredarnya covid 19

Tina:kita tidak boleh panik,ttp tenang dan ttp drmh aj , ingat para medis sedang berusaha doakan yg terbaik aj

semoga membantu terimakasih ya

14. tolong buatkan monolog tentang covid-19 dalam bahasa inggris​


protect your self and family,reduce the risk to others

artinya :lindungi diri dan keluarga Anda, kurangi risiko untuk orang lain

maaf jika kurang memuaskan jawabannya

#janganlupafollowka:)


15. Buatlah contoh teks drama monolog tentang covid-19 (virus Corona)


Penjelasan:

Jawaban: Ibu : kamu darimana nak?

Anak : bermain diluar buk.

Ibu : nak jangan langsung tiduran dikasur.

Anak : kenapa bu?aku kan capek.

Ibu : sekarang sedang ada covid-19,setiap kali beraktifitas diluar rumah jangan lupa cuci tangan memakai sabun.

Anak : kenapa bu?

Ibu : karena penularan covid-19 tidak melalui udara tetapi melalui benda yang ada disekitar kita terutama diluar rumah.

Anak : ooo jadi begitu ya bu.

Ibu : lain kali jika ingin beraktifitas diluar rumah pamit sama ibu ya nak.

Anak : iya bu..

Ibu : jangan lupa mengganti pakaianmu juga karena bukan hanya lewat tangan saja tapi baju yang kamu pakai jika sudah tersentuh dengan orang yang terjangkit covid-19 bisa tertular juga.

Anak : baiklah aku akan segera mandi dan mengganti pakaian ku dengan yang bersih


Video Terkait


Posting Komentar untuk "Monolog Covid 19"